< Kembali
  • Siaran Pers
  • 11 October 2024
  • 457

Masyarakat Indonesia Bersatu untuk Membangun Kembali Sekolah yang Dihancurkan oleh Gempa Bumi

Jakarta, 11 Oktober 2024 – Setelah gempa bumi dahsyat yang melanda Garut, berbagai kalangan masyarakat Indonesia bersama-sama membangun kembali dua sekolah yang terkena dampak, SDN 3 Barusari dan SDN 4 Barusari yang terletak di kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Upaya kolaboratif yang dipimpin oleh Yayasan Bakti Barito, Happy Hearts Indonesia, dan Kitabisa ini bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur sekolah untuk kegiatan belajar mengajar yang aman bagi 220 siswa. Pembangunan kembali ini  diproyeksikan akan selesai dalam di akhir tahun, yang diharapkan akan menyediakan ruang belajar yang aman bagi para siswa sehingga dapat membangun ketahanan masyarakat dalam jangka panjang.

Gempa bumi di Garut memiliki dampak yang cukup besar di kedua sekolah tersebut, sehingga diperlukan dukungan untuk pembangunan kembali. Menurut sebuah studi tentang dampak bencana gempa bumi terhadap sektor pendidikan, gempa bumi Jawa yang terjadi pada 2006 telah menyebabkan kemunduran yang signifikan, para siswa yang terkena dampak kehilangan hampir satu tahun masa sekolah dan memiliki kemungkinan 10-11% lebih kecil untuk menyelesaikan wajib belajar.[1] Langkah-langkah penanggulangan diperlukan untuk memitigasi dampak yang lebih besar di sektor pendidikan.

Yayasan Bakti Barito, Happy Hearts Indonesia, dan Kitabisa berkolaborasi dalam kampanye yang menargetkan penggalangan dana sebesar Rp 1,4 miliar untuk membiayai rekonstruksi kedua sekolah yang terkena dampak gempa bumi ini. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan gedung sekolah baru yang dibangun dengan bahan bangunan yang tahan gempa. Bahan bangunan menggunakan antara lain, batu bata dari plastik daur ulang sebesar 9,4 ton yang juga akan mengurangi sekitar 22 ton emisi karbon. Selain itu, Yayasan Bakti Barito juga memimpin kampanye aktivasi digital Kitabisa untuk meningkatkan kesadaran publik dan mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pembangunan kembali ini.

“Kampanye ini menunjukkan kekuatan dari upaya yang digerakkan oleh masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat Indonesia di seluruh negeri dan memanfaatkan platform kami, kami bertujuan untuk membangun kembali sekolah-sekolah ini yang berdasarkan pada ketahanan dan keberlanjutan,” ujar Edo Irfandi, Direktur Kitabisa.org.

“Kami memiliki prioritas untuk segera memulihkan lingkungan belajar yang aman bagi para siswa,” ujar Fifi Pangestu, Direktur Eksekutif Yayasan Bakti Barito. “Terinspirasi oleh visi pendiri kami, Prajogo Pangestu, kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang tangguh. Membangun kembali sekolah-sekolah ini dengan material yang tahan gempa akan memastikan proses pemulihan dapat terjadi dengan cepat dan membangun stabilitas belajar mengajar jangka panjang bagi anak-anak di Garut.”

“Fokus kami adalah memberikan dampak jangka panjang melalui inovasi dan keberlanjutan. Dengan menggunakan batu bata plastik daur ulang, kami membangun kembali dengan lebih baik dan menetapkan tolok ukur baru untuk upaya pemulihan bencana di masa depan. Sekolah ini berkontribusi pada 11 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), memastikan masa depan yang lebih cerah dan tangguh bagi masyarakat,” kata Sylvia Beiwinkler, CEO Happy Hearts Indonesia.
Sorotan utama:

  • Konstruksi Berkelanjutan: Happy Hearts Indonesia akan melakukan membangun dan merenovasi kedua gedung sekolah menggunakan batu bata plastik daur ulang yang inovatif. Bahan-bahan ramah lingkungan ini tidak hanya sesuai dengan tujuan keberlanjutan, tetapi juga menyediakan struktur yang tahan lama dan lebih siap menghadapi bencana di masa depan.
  • Keterlibatan Komunitas dan Penggalangan Dana:  Kampanye publik dan penggalangan dana secara digital dilakukan dengan menggunakan platform Kitabisa. Kampanye ini telah diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat di seluruh Indonesia. Total pendanaan yang terkumpul dari kampanye publik ini akan digandakan oleh Yayasan Bakti Barito untuk mencapai dampak maksimal.
  • Pelatihan Guru untuk Pendidikan Iklim: Melalui program Green Guardians, Yayasan Bakti Barito juga akan mengadakan sesi pelatihan bagi para guru setempat di gedung sekolah yang baru nantinya. Sesi pelatihan ini bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan iklim ke dalam kurikulum yang ada dan membekali siswa dengan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi penjaga lingkungan yang proaktif ke depannya.
Hingga saat ini, kegiatan ini telah menarik perhatian dan dukungan yang besar, nantinya para sukarelawan juga akan dilibatkan dalam proses pembangunan kedua sekolah tersebut. Upaya kolektif ini bertujuan untuk turut menginspirasi semua orang untuk bergabung dan berkontribusi pada masa depan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendukung inisiatif ini, kunjungi Kitabisa.com/bangunsekolahhijau.

Tentang Kitabisa.org

Kitabisa.org adalah konsultan end-to-end dari Kitabisa untuk korporasi, brand, dan institusi. Kami membantu merencanakan, mengimplementasikan, dan melacak dampak dari program CSR yang sejalan dengan ESG dan ESG Framework. Melalui pendekatan yang terintegrasi, semua inisiatif CSR akan memberikan kontribusi yang mendasar bagi masyarakat dan lingkungan serta memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan. Kunjungi: https://www.kitabisa.org/

Tentang Happy Hearts Indonesia

Happy Hearts Indonesia (HHI) adalah organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk meningkatkan tingkat pendidikan anak-anak Indonesia, terutama di daerah yang kurang mampu. Dengan fokus pada pendidikan dan pembangunan berkelanjutan, Happy Hearts Indonesia berusaha untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Happy Hearts Indonesia telah membangun lebih dari 355 sekolah, memberikan pendidikan dan dukungan kepada lebih dari 97.000 anak. HHI terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai Yayasan Hati Bahagia Indonesia, dengan nomor pendaftaran 014.31.73.07.1002.012.

Tentang Yayasan Bakti Barito

Didirikan pada tahun 2011, Yayasan Bakti Barito adalah lengan filantropi dari Barito Pacific Group, sebuah perusahaan energi terintegrasi dengan berbagai entitas seperti Chandra Asri Group, Barito Renewables (perusahaan sub-holding untuk Star Energy Geothermal), Griya Idola, Petrindo, Petrosea, dan lainnya.
Dipandu oleh komitmen yang tak tergoyahkan dari para pendiri kami, Prajogo Pangestu dan istrinya Harlina Tjandinegara, yayasan ini didedikasikan untuk mengatasi tantangan lingkungan dan pendidikan di Indonesia melalui inisiatif kolaboratif dengan mitra kami dan masyarakat yang kami layani. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi baktibarito.com, atau ikuti kami di Instagram, LinkedIn, Facebook, YouTube, dan X.

Kontak Media: info@baktibarito.com
###
 
 
[1]  Khalifany-Ash Shidiqi, Antonio Di Paolo, Álvaro Choi, Earthquake exposure and schooling: Impacts and mechanisms (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0272775723000444)