Star Energy Geothermal Salak, Ltd (SEGS) kembali meraih penghargaan Subroto pada acara Penganugerahan Penghargaan Subroto sebagai rangkaian Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-77 yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta dan diikuti undangan secara virtual pada 4 Oktober 2022. Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi di sektor ESDM yang diberikan kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia.
Sejak pelaksanaan penganugerahan penghargaan Subroto yang dimulai 2017, Star Energy Geothermal melalui operasinya di Salak, Darajat, dan Wayang Windu selalu berpartisipasi dalam penilaian dan mendapat predikat terbaik dari sektor panas bumi. Pada 2022, penghargaan bergengsi ini diterima SEGS dengan nilai tertinggi untuk kategori bidang Penilaian Kinerja Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Keteknikan Panas Bumi serta Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan. Penghargaan ini diterima oleh Deputy Chief Power Plant Operation, Bapak Suharsono Darmono dan Head of Power Plant Operations Salak, Bapak Irwan Januar.
Pencapaian ini membuktikan kinerja SEGS dalam penerapan K3 dan pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan dinilai sangat baik. Hal ini tentunya sejalan dengan prinsip operasi perusahaan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, memberikan energi bersih dan ramah terhadap lingkungan. “Penghargaan ini sekaligus menjadi indikator komitmen perusahaan untuk beroperasi secara selamat dan menaati peraturan dalam menjaga lingkungan telah dilakukan secara baik oleh manajemen dan seluruh pegawai di Star Energy Geothermal,” jelas Bapak Suharsono Darmono.
Sementara itu pada kesempatan acara penyerahan penghargaan Subroto, Menteri ESDM Republik Indonesia, Bapak Arifin Tasrif mengapresiasi usaha dan inovasi yang telah dikembangkan para penerima penghargaan Subroto dalam memajukan sektor ESDM. Lebih lanjut ia menyampaikan kembali bahwa Pemerintah terus berupaya mengantisipasi perubahan kebijakan energi global yang saat ini bertransisi ke arah energi bersih, rendah emisi, dan ramah lingkungan untuk dapat mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat, sesuai komitmen Indonesia pada COP 26. “Kementerian ESDM telah menyusun roadmap transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana berharap penghargaan ini akan memotivasi dan meningkatkan kontribusi masyarakat dalam mengawal kinerja Pemerintah dalam memajukan sektor ESDM.